mungkin esok atau lusa
harapkan kasih sayang yang gemilang
mesranya didakap kenangan pertama
kembalinya seloka tika kedambaan wajah dimuka
datang aku malam ini dari tanah yang berkunang-kunang
langit berwajah seribu,ahh mengapa tak pernah tenang
ada tangisan mendalam atas kedambaan hari-hari berlinang
kau terus-terusan mencari kemungkinan
luluh kegembiraan dibalik kaca
hijaunya langit dalam persendaan lagu kenangan
aku disini menantinya kucup bebasnya hati
kau terus mencari
antara budi dan mimpi
antara hati dan mati