Tuesday, October 19, 2010

mati (ii)

mungkin esok atau lusa
harapkan kasih sayang yang gemilang
mesranya didakap kenangan pertama
kembalinya seloka tika kedambaan wajah dimuka

datang aku malam ini dari tanah yang berkunang-kunang
langit berwajah seribu,ahh mengapa tak pernah tenang
ada tangisan mendalam atas kedambaan hari-hari berlinang
kau terus-terusan mencari kemungkinan

luluh kegembiraan dibalik kaca
hijaunya langit dalam persendaan lagu kenangan
aku disini menantinya kucup bebasnya hati
kau terus mencari
antara budi dan mimpi
antara hati dan mati